BPBD Sulbar Gelar Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana: Upaya Penguatan Kapasitas di Daerah Rawan

    BPBD Sulbar Gelar Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana: Upaya Penguatan Kapasitas di Daerah Rawan

    Mamuju - Sulawesi Barat (Sulbar )merupakan salah satu daerah yang memiliki tingkat kerawanan bencana alam tinggi. Sehingga, dibutuhkan kesiapsiagaan petugas penanggulangan bencana, bahkan masyarakat.

    Merespon hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar menggelar pelatihan kapasitas petugas penanggulangan bencana yang diikuti Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju, serta BPBD kabupaten se Sulbar dan dibuka langsung Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar, Muhammad Idris, Kamis, 22 Agustus 2024.

    Dalam sambutannya, Muhammad Idris mengungkapkan, provinsi Sulbar adalah salah satu daerah yang sangat rentan dengan bencana alam, seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir, cuaca buruk, angin kencang, serta kebakaran.

    “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, yang esensinya memberikan pemahaman kepada petugas penanggulangan bencana atau Tim Reaksi Cepat (TRC) penanganan darurat bencana yang melibatkan berbagai pihak, termasuk ASN dilingkup pemerintah provinsi maupun kabupaten, ” kata Muhammad Idris.

    Ia pun berharap, pelatihan itu dapat memberikan pemahaman membangun kesiapsiagaan terhadap satuan pelaksana penanggulangan bencana di daerah, memberikan penguatan kapasitas bagi petugas penanggulangan bencana untuk penanganan pada masa tanggap darurat bencana, serta meningkatkan sinergitas koordinasi dan komunikasi dalam upaya penanganan bencana.

    “Berada di daerah rawan bencana diperlukan adanya tim penanggulangan bencana yang dapat bereaksi cepat, bekerja dengan ikhlas, siap dan bertanggungjawab, ” ujarnya.

    Muhammad Idris juga mengungkapkan, bencana adalah suatu kejadian yang disebabkan oleh alam atau karena ulah manusia. Bencana alam terjadi secara tiba-tiba atau perlahan-lahan, sehingga menyebabkan hilangnya jiwa manusia, harta benda dan kerusakan lingkungan. Kejadian ini terjadi di luar kemampuan masyarakat dengan segala sumber dayanya.

    “Risiko bencana bisa berupa kematian, luka, sakit, rasa aman terganggu, serta kehilangan harta benda dari masyarakat dalam kurun waktu tertentu, ” ungkap Muhammad Idris.

    Ia pun menjelaskan, cara pandang terhadap penanggulangan bencana yang sebelumnya dianggap sebagai tindakan yang terbatas bada keadaan darurat, harus dirubah. Kedepannya, kata dia, penanggulangan bencana dipandang sebagai suatu upaya yang menitikberatkan kepada pengurangan risiko bencana.

    “Berbagai bencana yang telah terjadi di tanah air secara beruntun telah menyebabkan trauma, panik dan rasa tidak aman, namun juga dapat dijadikan sebagai pembelajaran yang luar biasa bagi masyarakat, khususnya yang ada di Sulbar. Hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki titik-titik rawan bencana gempa bumi, tsunami, banjir dan longsor, ” pungkasnya.

    Pengalaman peristiwa gempa yang beberapa tahun lalu menimpa Sulbar dan beberapa kejadian bencana yang terjadi di perairan, rupanya telah memicu pemerintah, bahkan masyarakat untuk lebih memahami dan mendalami masalah kebencanaan, mengingat bencana bukanlah sesuatu yang dapat diduga datangnya.

    “Belajar dari daerah daerah yang telah mengalami gempa tsunami, banjir dan longsor membuat kepekaan kita terhadap alam dan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari, dengan membangun gerakan kesiapsiagaan dan kedaruratan secara partisipatif oleh masyarakat, agar dapat memperkecil terjadinya korban pada saat terjadi bencana, ” tutur Muhammad Idris. (Suri)

    Rosmini

    Rosmini

    Artikel Sebelumnya

    Dampak Pencabutan Perpres 53/2023: Sekretariat...

    Artikel Berikutnya

    DPRD Sulbar Gelar Rapat Badan Musyawarah

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVny Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    TV Parlemen Live Streaming
    Kepala Zona Bakamla Tengah Laksanakan Courtesy Call ke Mapolda Sulsel
    Sekolah Angkasa Lanud Sultan Hasanuddin Mengikuti Babak Penyisihan Lomba AMSO
    Soft Launching Gedung DPRD Sulbar, Siap Digunakan untuk Paripurna dan Pelantikan Anggota DPRD Baru
    Dampak Pencabutan Perpres 53/2023: Sekretariat DPRD Sulbar Gelar Rapat Koordinasi Bahas Penyesuaian Anggaran
    Dandim 1418/Mamuju hadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di lapangan Kantor Bupati Mamuju
    Personel Kodim 1418/Mamuju terus Gencar laksanakan  Rehab RTLH Bantuan Kasad Melalui Program Babinsa Masuk Dapur Warga.
    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Dampak Pencabutan Perpres 53/2023: Sekretariat DPRD Sulbar Gelar Rapat Koordinasi Bahas Penyesuaian Anggaran
    Soft Launching Gedung DPRD Sulbar, Siap Digunakan untuk Paripurna dan Pelantikan Anggota DPRD Baru
    BPBD Sulbar Gelar Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana: Upaya Penguatan Kapasitas di Daerah Rawan
    Dandim 1418/Mamuju hadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di lapangan Kantor Bupati Mamuju
    Personel Kodim 1418/Mamuju terus Gencar laksanakan  Rehab RTLH Bantuan Kasad Melalui Program Babinsa Masuk Dapur Warga.
    BPBD Sulbar Gelar Pelatihan Kesiapsiagaan Bencana: Upaya Penguatan Kapasitas di Daerah Rawan
    Babinsa Kodim Mamuju dan Masyarakat Bersatu Melaksanakan Karya Bakti Pembersihan Saluran Air
    Babinsa Koramil 1418-01/Mamuju Berolaborasi dengan Dinas Pariwisata: Pembuatan Rangka Laba-Laba untuk Transplantasi Terumbu Karang.
    Dandim 1418/Mamuju hadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di lapangan Kantor Bupati Mamuju
    Anak Petani di Desa Sondoang Kalukku Lulus Jadi Prajurit TNI-AD Tanpa Biaya

    Ikuti Kami